Langsung ke konten utama

Prodi HI UMY Mempertahankan Akreditasi Tanpa Visitasi

Universitas Muhammadiyah adalah Universitas yang tergolong usia muda dibandingkan dengan Universitas lain yang ada di Indonesia seperti UGM yang sudah berumur 68 tahun dan ITB yang sudah 59 tahun. Umur UMY saat ini sudah mencapai 37 tahun, dengan usianya yang masih belia UMY tidak menutup kemungkinan untuk dapat bersaing dengan seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Saat pertama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)  berdiri, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik merupakan salah satu fakultas yang pertama didirikan di UMY dan langsung membentuk jurusan Ilmu Hubungan Internasional, sekarang bernama Program Studi Hubungan Internasional.
Selama berdirinya prodi HI dari awal didirikan hingga saat ini selalu melakukan terobosan dan peningkatan dalam mutu kualitas akademik, baik untuk tenaga pengajar maupun mutu mahasiswa, hingga fasilitas dan tata kelola manajemen Prodi Hubungan Internasional. Hal ini dibuktikan dengan usaha Prodi dalam meraih akreditasi yang mengerahkan segala aspek untuk turut berpartisipasi dalam proses akreditasi HI.
Status akreditas A HI UMY yang sudah dipertahankan sejak tahun 2004, 2009, 2014 dan 2015 hingga saat ini menjadi sebuah prestasi yang berhasil diraih bahkan tanpa adanya visitasi yang menjadi sebuah pencapaian bagi seluruh masyarakat HI UMY dan pihak-pihak terkait dapat memperoleh kepercayaan dari tim asesor. Selain itu, HI UMY juga disejajarkan dengan universitas yang mempunyai citra yang tinggi baik nasional maupun internasional. Oleh karena itu, bukan hanya dosen dan staff saja yang memiliki peran penting, tetapi mahasiswa juga memiliki peran penting untuk tetap memajukan Prodi HI UMY agar tetap mempertahakan status akreditasi A. Perlu diketahui bahwa dalam proses akreditasi dibutuhkan kerjasama seluruh aspek di lingkungan HI UMY. Akreditasi sendiri adalah bentuk pengakuan pemerintah untuk instansi lembaga pengajaran yang ada di Indonesia oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN). Bapak Sugito selaku kepala tim Akreditasi HI UMY mengatakan bahwa ada aspek tertentu yang perlu untuk disiapkan, yaitu terkait dengan sumber daya manusianya, fasilitas yang disediakan dalam mendukung aktivitas belajar mengajar, manajemen dan penjaminan mutu. Semua aspek tersebut diusahakan dalam bentuk standar visi misi prodi, tata kelola dan mutu, follow up kegiatan, prestasi mahasiswa dan alumni, mutu tenaga pendidik, kurikulum, manejemen kauangan, serta penelitian dan kerjasama oleh prodi HI UMY.
Banyaknya aspek yang harus dipenuhi kemudian mendorong prodi HI untuk terus memaksimalkan kinerja dan usahanya untuk menjadikan prodi maupun nama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjadi lebih baik. “Pengaruhnya sangat berarti jika dimasukkan dalam Akreditasi Instansi Perguruan Tinggi (AIPT) untuk akreditasi universitas, ini juga merupakan bukti terhadap kelayakan HI UMY untuk bisa dibanggakan. Bagi Alumni ini juga bisa menjadi pertimbangan dalam mencari pekerjaan, karena riwayat pendidikan juga menentukan kualitas alumnus. Intinya Akreditasi ini adalah tanggung jawab bersama, apalagi untuk Himpunan Mahasiwa Jurusan” ucap Ketua Tim Akreditasi saat diwawancarai jumat ini (19/10).

            Suatu hal yang membanggakan bagi Jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) karena dapat mempertahankan akreditasi yang telah didapat selama empat tahun berturut-turut. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari dukungan para civitas akademik HI UMY, baik itu mahasiswa, dosen, ataupun staff yang telah membantu agar HI UMY dapat mempertahankan gelar akreditasi A yang dapat melambungkan nama UMY baik dimata nasional ataupun internasional. Mempertahankan akreditasi bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan  usaha yang kuat dan perlu persiapan terkait hal-hal yang dapat mempertahankan akreditasi tersebut dalam bidang akademik maupun non akademik. Bapak sugito juga menambahkan bahwa akreditasi setiap tahunnya juga harus ada peningkatan. Untuk tahun ini progres yang dibutuhkan untuk kelengkapan kebutuhan akreditasi sudah mencapai 60-70 %. Walaupun dari prodi HI sendiri masih terkendala dalam mengatasi masalah substantif namun dari badan penjaminan mutu UMY menilai bahwa borang yang disiapkan oleh HI UMY telah layak untuk mencapai areditasi UMY.

Komentar

  1. Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
    cuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
    kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
    yuu buruan segera daftarkan diri kamu
    Hanya di dewalotto
    Link alternatif :
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HI, ANTARA PILIHAN DAN PELAMPIASAN

Wahai anak adam, Anda dinyatakan tidak lulus seleksi SBMPTN - semacam kalimat sarkas yang normatif tapi nylekit. Di masa para mahasiswa sedang menikmati sunyinya liburan panjang, para adek-adek gemes disisi lain sedang bingung menentukan arah tujuan setelah SBMPTN mengingkari janji dan php. Ada yang tetap kukuh mencari jurusan sama di univ lain dan ada yang memulai berspekulasi ria dlm mengambil jurusan yang  dirasa hits dan tidak malu-maluin ketika ditanya atau ngerinya lagi memilih jurusan antah berantah. Hubungan Internasional saya rasa menjadi salah satu prodi sosial yang mewah dan dipandang wahh yang bisa dijadikan pelampiasan SBM.  Masa depan diplomat menjadi salah satu incaran pokok ketika mendengarnya. Mimpi-mimpi mulai terngiang pasti dengan kegiatan diplomasi dan urusan politik luar negeri dengan bumbu asin dinamika yang terjadi. Namun ada titik dimana saya bingung, ketika para camaba memilih HI tanpa mempertimbangkan tentang apa yang akan dipelajari nantinya. Survey k

SUMPAH PEMUDA DAN INTROSPEKSI NILAI DASAR PERJUANGAN

Momentum sumpah pemuda memang selalu dirayakan dengan penuh hitmat oleh sebagian besar pemuda pemudi indonesia. Tak terkecuali mahasiswa yang secara konsisten terus melakukan berbagai kegiatan setiap tahunnya. Berbagai bentuk acara baik aksi, diskusi dan pentas bertajuk perjuangan pemuda selalu digaungkan pada tanggal 28 oktober. Berbagai macam opini pun yang disampaikan melalui orasi maupun tulisan selalu menekankan bangkitnya semangat pemuda untuk kembali pada asas fundamental sumpah pemuda. Namun apakah kemudian, pada sekarang ini mahasiswa sebagai pemegang mahkota idealisme turut andil secara total dalam membina masyarakat dan dirinya sendiri sebagai bagian dari bangsa ? dan apakah peringatan sumpah pemuda cukup sakti untuk menumbuhkan kembali kesadaran mahasiswa dalam menjaga keutuhan sumpah pemuda ?. Jiwa perjuangan yang tertuang dalam sumpah pemuda bahwa bertumpah darah, berbangsa dan berbahasa satu sedang mengalami pergulatan dengan budaya asing yang mencaplok kesadaran par

JUANG

dulu masjid adalah persinggahan ilmu. lalu dibuatlah sekolah, hilang barokah. dibuatlah kursi, sirna tawadhu' santri. diterbitkan ijasah , lebur harap ikhlas diri. rindu pertiwi masa reformasi semangat juang tinggi ilmu penggapaian sejati. kini,  veteran lapar terkapar mati. intelektual tak jadi harap orang tak lagi berhati 72 terlalu tua. bah, tak kunjung bijak pula. tokoh sebatas pamplet tertempel kusut. pertiwi ? inikah sirat takdir kami ? ikhlas juang telah terjawab,  pupus.